Wednesday, December 14, 2011

Astaga, Remaja Kota Pilih Jamu untuk Aborsi

Jamu merupakan 'senjata' utama remaja kota untuk melakukan aborsi akibat seks pranikah. Tak hanya itu, 2 dari 10 remaja yang sudah melakukan seks pranikah mengandalkan jamu untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tak aman.

Demikian hasil survei DKT Indonesia. Survei yang berjudul Sexual Behavior Survey 2011 ini berfokus pada perilaku seksual remaja dan kaum muda berusia 15-25 tahun.

Data tersebut merupakan hasil wawancara langsung terhadap 663 responden di 5 kota besar di Indonesia, yaitu Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali pada bulan Mei 2011.

Dari data itu didapatkan jika 48 persen remaja percaya akan kehandalan jamu untuk aborsi. Posisi kedua ditempati oleh obat medis, yakni 39 persen. Selanjutnya adalah bantuan klinik (28 persen), dukun aborsi (25 persen), dan dukun bayi (11 persen).

"Kalau mau ditelaah lagi, peran klinik, dukun aborsi, dan dukun bayi itu berperan besar dalam menempatkan jamu sebagai alat aborsi utama bagi remaja. Jadi yang menggunakan obat medis hanya sedikit," kata Pierre Frederick Newmaster selaku Senior Brand Manager Sutra & Fiesta Condoms, DKT Indonesia dalam temu media di Jakarta.

0 comments:

Post a Comment