Wednesday, December 28, 2011

Wow...Di Belanda Sudah Terbit Majalah Jilbab

Komunitas muslim di Belanda rupanya cukup besar, bahkan banyak perempuan muslim di negeri ini yang mengenakan jilbab. Namun tidak seperti yang disangka masyarakat umum, pemakaian jilbab dilakukan dengan sukarela. Sembilan dari 10 perempuan muslim di Belanda memutuskan sendiri apakah mereka mau berjilbab atau tidak. Inilah hasil survei yang diumumkan bersamaan dengan peluncuran sebuah majalah glossy berjudul Hoofdboek (Head Book).

Dalam majalah tersebut, Boutaine Azzabi, wartawan Belanda berdarah Maroko, menampilkan koleksi jilbabnya yang berjumlah 100 buah. Jilbabnya sangat bervariasi, dari yang tradisional, hingga yang modis dan berwarna-warni. Azzabi memaparkan pula kisah di balik koleksi jilbabnya.

Terpikat jilbab
Siapa bilang perempuah hanya kecanduan tas atau sepatu? Pesona jilbab juga membuat seorang perempuan bisa mengoleksinya dalam jumlah puluhan, hingga ratusan. Jan Knaap, pencetus majalah Head Book ini, mengungkapkan, "Saya pernah memiliki pengasuh anak berdarah Maroko yang memakai jilbab, dan saya perhatikan dia ternyata punya jilbab yang berbeda-beda. Saya jadi bertanya-tanya, berapa banyak jilbab yang dia punya."

Ternyata, si pengasuh anak ini punya 50. Ketika Knaap iseng menanyakan hal yang sama pada perempuan-perempuan yang bekerja di supermarket, jawabannya beragam. Beberapa dari mereka bahkan mengaku punya lebih dari 100 jilbab.

"Mereka punya jilbab lebih banyak daripada rata-rata yang dibayangkan orang Belanda, dan itu membuat saya berpikir. Teman-teman dan kenalan saya mengira perempuan muslim hanya punya empat atau lima jilbab, atau paling banyak satu untuk setiap hari lah," katanya.

Karena itu, menurutnya ada gambaran yang berat sebelah mengenai jilbab. Jilbab dipandang sebagai simbol penindasan. Knaap berharap proyek Head Book ini dapat mengubah pandangan tersebut.

Masih jadi perdebatan
Pemakaian jilbab memang masih mengundang perdebatan di Belanda. Bisakah seorang perempuan ditolak untuk suatu pekerjaan karena ia mengenakan jilbab? Apakah murid perempuan boleh memakai jilbab di sekolah? Partai anti-Islam PVV bahkan ingin mengenakan pajak terhadap orang yang berjilbab.

Enam dari 10 perempuan muslim usia 15-25 tahun di Belanda mengenakan jilbab. Kebanyakan dari mereka secara sadar memutuskan akan memakai jilbab atau tidak pada usia rata-rata 19 tahun. Keputusan ini tidak banyak dipengaruhi orangtua, khususnya ibu. Hanya separuh dari keluarga muslim yang anak perempuannya akan mengikuti keputusan ibu memakai jilbab. Meski ibu mereka memakai jilbab, anak-anak perempuan bisa memilih akan memakai jilbab atau tidak.

Yang pasti, banyak perempuan muslim yang sangat antusias mengenai majalah tentang jilbab ini. Apalagi, meski pada awalnya merupakan penanda identitas atau keimanan seseorang, jilbab atau kerudung akhirnya juga menjadi aksesori fashion. Harganya bisa sangat mahal, tergantung siapa pembuatnya. Rumah mode Chanel dan Gucci, misalnya, sudah memasarkan kerudung dan jilbab untuk koleksi kelas atas mereka.

0 comments:

Post a Comment