Friday, December 23, 2011

Gara-gara Konflik PSSI, PSV Eindhoven Batal ke Jakarta

Salah satu klub Liga Belanda PSV Eindhoven gagal ke Jakarta pada bulan Januari 2012. Kegagalan tersebut terkait kisruh internal PSSI.

Akibat kisruh itu, ada larangan atas sejumlah pemain top Indonesia dalam Indonesia Selection yang direncanakan akan bertanding melawan peserta Eredivisie Belanda, pada tanggal 9 Januari 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Begitu pula laga melawan Jakarta Selection pada 12 Januari 2012.

"Kami menganggap tidak ada tim yang kredible saat melawan PSV karena pemain-pemain top Indonesia tidak bisa tampil. Krisis yang terjadi di PSSI juga menjadi pertimbangan kami kami," demikian pernyataan siaran pers Saujana Media selaku promotor yang mendatangkan PSV Eindhoven, Jumat (23/12/2011).

Saujana Media selaku promotor sangat menyayangkan kondisi tersebut. Ini karena PSSI tidak bisa memenuhi kontrak untuk memainkan pemain terbaik Indonesia.

Alhasil, kenyataan tersebut diyakini akan berimbas pada pemasukan dari penjualan tiket. Mereka meyakini tidak adanya pemain top Indonesia akan mengurangi antusisme suporter yang menyaksikan pertandingan tersebut. Akibatnya, hasil penjualan tiket diyakini tidak akan menutupi biaya yang dikeluarkan sang promotor untuk mendatangkan PSV.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menegaskan larangan kepada pemain yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) memperkuat Indonesia di ajang internasional. Kompetisi tersebut dinilai oleh PSSI merupakan kegiatan ilegal. Pernyataan Djohar Arifin tak lepas dari Statuta FIFA pasal 79 dan surat FIFA dan AFC yang dialamatkan kepada PSSI.

Kenyataan ini sangat ironis, mengingat sekitar 90 persen pemain top berlabel timnas seperti Cristian Gonzales, Bambang Pamungkas, Titus Bonai, Octovianus maniani hingga Patrich Wanggai bermain di ISL.

0 comments:

Post a Comment