Saturday, December 17, 2011

Rp 42 Miliar untuk Entaskan 17.425 Orang Miskin

Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menyiapkan anggaran lebih dari Rp 42 miliar untuk program pencegahan dan pengentasan masyarakat miskin pada tahun 2012.

Menurut Kepala Bidang Sosial dan Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Balikpapan Agus Budi Prasetyo di Balaikota Balikpapan, Jumat (16/12/2011), salah satu programnya adalah kemitraan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) serta perusahaan bagi anggota keluarga miskin yang telah dilatih untuk difasilitasi hingga mandiri atau bisa mendapatkan atau menciptakan pekerjaan.

"Selama ini kan setelah mendapat pelatihan dan keterampilan dari Disnakersos, mereka dilepas. Nah mulai sekarang akan kita dampingi," katanya, Jumat.

Sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2011-2016 Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk Keluarga Miskin (Bosda Gakin) menjadi program inti pengentasan masyarakat tersebut.

Hingga kini di kota minyak itu diyakini terdapat 17.425 jiwa atau 6.022 kepala keluarga yang hidup pada level dan di bawah garis kemiskinan. "Sebelumnya Bosda dan Jamkesda ini justru terpisah dari kluster pengentasan kemiskinan (pengentasan masyarakat miskin)," katanya.

Kepada kedua program itulah dana Rp 42 miliar tersebut akan mengalir selama tahun 2012. Dengan adanya dana ini, dinas-dinas atau satuan kerja perangkat daerah akan segera menjalankan sejumlah program, seperti pendidikan dan keterampilan wirausaha bagi siswa dari keluarga miskin, serta pendidikan akan cara hidup bersih dan sehat.

Selain itu, menjalankan kemitraan dengan perusahaan, mendata perusahaan yang menerima tenaga kerja tak terampil atau setengah terampil sebagai basis data ketenagakerjaan, sebagai alternatif bila tidak ingin memiliki usaha sendiri, yaitu untuk menyalurkan tenaga kerja dari keluarga miskin tersebut.

Agus Budi juga memaparkan bahwa pada 2012, siswa dari keluarga miskin akan mendapat pelajaran keterampilan dan wirausaha dari Disnakersos di luar pelajaran reguler yang diterimanya sehari-hari.

Keluarga miskin juga akan mendapatkan Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai aksi pencegahan dan juga ajakan sehingga timbul pemahaman yang baik tentang hidup sehat.

"Contohnya hal kebersihan rumah dan lingkungan, tidak merokok, tidak minum-minuman keras. Itu semua terkait produk dari PHBS," ujarnya.

0 comments:

Post a Comment