Tuesday, February 21, 2012

Iran Stop Jual Minyak ke Prancis dan Inggris

Iran mengumumkan rencana penghentian sementara penjualan minyaknya ke Prancis dan Inggris. Keputusan itu diambil sebelum larangan impor minyak Iran oleh Uni Eropa berlaku secara penuh.

"Penjualan minyak ke perusahaan-perusahaan Inggris dan Prancis telah dihentikan," ujar jur bicara kementerian perminyakan Iran, Ali Reza Nikzad Rahbar dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP, Senin (20/2/2012).

"Kami telah mengambil langkah-langkah untuk mengirimkan minyak kami ke negara-nagara lain guna menggantikan perusahaan-perusahaan Inggris dan Prancis tersebut," tambahnya.

Keputusan itu diperkirakan tidak memberikan dampak yang terlalu besar. Prancis pada tahun lalu hanya membeli 3% dari kebutuhan minyaknya dari Iran, atau setara 58.000 barel per hari. Prancis pun sudah sejak lama diperkirakan tidak lagi menjadi importir minyak Iran.

Namun demikian, pengumuman Iran ini seperti sebuah ancaman kepada negara-negara Uni Eropa lain yang sangat tergantung pada minyak Iran seperti Italia, Spanyol dan Yunani.

Meski negara-negara tersebut tidak terkena dampak dari keputusan Iran, namun mereka masuk dalam keputusan Uni Eropa untuk menghentikan impor minyak Iran yang sudah diumumkan pada bulan lalu dan efektif berlaku pada Juli. Pada Januari lalu, Uni Eropa memutuskan menghentikan impor minyak Iran sebagai bagian dari pemberian sanksi atas program nuklirnya.

Menurut International Energy Agency, Italia mengimpor 13% kebutuhan minyaknya atau sekitar 185.000 barel per hari (bph) dari Iran. Sedangkan Spanyol mengimpor 12% kebutuhan minyaknya atau sekitar 161.000 bph, dan Yunani membeli 30% persen atau 103.000 kebutuhan minyaknya dari Iran.

Iran saat ini tercatat sebagai pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Iran tercatat memroduksi 3,5 juta bph minyak, dengan 2,5 juta diantaranya diekspor. Sebanyak 70% dari ekspor minyak Iran mengalir ke negara-negara Asia terutama China dan India. Sedangkan 20% atau sekitar 600.000 bph mengalir ke Uni Eropa.

Pada pekan, menteri luar negeri Iran 'mengundang' duta besar dari Prancis, Yunani, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol untuk melakukan pertemuan individual guna menjelaskan kepada mereka bahwa Iran akan merevisi penjualan minyaknya ke negara-negara tersebut.

Harga minyak mentah dunia sempat melonjak karena peringatan dari Iran tersebut. Namun hal itu terjadi karena adanya laporan yang tidak benar dari stasiun televisi Iran, Press TV yang mengatakan pengentian sementara ekspor minyak ke Uni Eropa telah diimplementasikan. Pemerintah Iran kemudian memberikan klarifikasi dengan menyatakan mereka tidak akan menghentikan ekspor saat ini.

"Pesan kami adalah kami secepatnya menggantikan konsumen minyak kami," jelas pejabat kementerian lura negeri Iran, Hassan Tajik.

Kekisruhan masalah Iran tersebut sebelumnya telah memicu lonjakan harga minyak mentah ke titik tertingginya dalam 9 bulan sebelum akhirnya surut lagi. Pada perdagangan Jumat (17/2/2012), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) jenis light sweet pengiriman Maret diperdagangkan pada level US$ 103,24 per barel. Sedangkan minyak Brent naik ke level US$ 119,58 per barel.

0 comments:

Post a Comment