Monday, February 27, 2012

Dilarang Berendam di Bak Mandi!!


PARA tamu yang menginap di kamar-kamar yang terdapat sepanjang beranda bangunan-bangunan kecil di dekat bangunan induk Hotel des Indes. Sebuah skiram bambu memisahkan serambi kamar yang satu dengan yang lain. Di depan setiap kamar tersedia kursi malas dan meja dari rotan serta sebuah lampu gantung. Menjelang sore, di serambi itu akan tampak kaki-kaki putih pucat para tamu yang selonjoran di kursi malas bila mereka baru saja bangun tidur siang.

Orang Belanda totok (yang lahir dan besar di Negeri Belanda) biasanya tercengang melihat kamar-kamar tidur yang menghadap kebun asri di penginapan mereka. Kamar-kamar itu dilaburi cat putih dan dilengkapi dengan perabotan sederhana dari kayu jati. Sebuah ranjang yang lebar, wastafel, cermin, lemari kecil, lemari pakaian, gantungan baju dan berbagai iklan dari seng (kakao, cerutu, mesin jahit dan sabun mandi Pears) menghiasi dinding sebagai pengganti lukisan.

Selalu saja ada yang mencari selimut, tapi benda itu tentu saja tak ada, kecuali di daerah pegunungan. Dua buah bantal keras berisi kapuk dan sebuah guling siap menyambut tamu. Dalam bukunya, `Indrukken van een Totok: Indische Typen en Schetsen'. Amsterdam: van Hoeve. 1897), Justus van Maurik memberikan petunjuk penggunaan guling. Salah satu ujung guling harus dijepit di antara paha dan kepala disandarkan di ujung satu lagi. Bila itu dilakukan, rasanya seperti tidur berpeluk teman yang paling akrab, katanya! .

Terkadang beberapa kamar tidur harus menggunakan kamar mandi dan wc yang sama. Ada pula yang mendapatkan kamar mandi dan wc sendiri. Bagaimana pun, di atas setiap bak mandi diletakkan jeruji dengan lubang kecil sebesar gayung. Di atas bak-bak itu tak jarang terpampang pengumuman: DILARANG MENCEBURKAN DIRI KE DALAM BAK MANDI! Rupanya banyak Belanda Totok yang mengira bak mandi itu untuk merendam badan!

Selain Hotel des Indes yang terkenal, di Batavia terdapat beberapa hotel lain. Seperti juga di negara-negara lain, ada hotel yang mewah seperti Hotel de Indes, ada pula hotel yang seadanya saja. Pada umumnya, semua hotel di Hindia-Belanda bersuasana nyaman. Di mana lagi orang hanya membayar ƒ 5,-saja untuk menginap dan makan tiga kali sehari? Bir dan minuman anggur tidak termasuk di situ.

Pagi-pagi mulai pk 06.00 sudah tersedia teh atau kopi dengan susu hangat dan gula. Tak lama kemudian sarapan pagi yang terdiri dari roti, tiga jenis keju, aneka kue, ikan sarden, sosis, lobak, daging asap dan sisa makanan kemaren sudah menunggu. Rijsttafel disediakan untuk santapan siang, akan tetapi sebelumnya, setiap tamu secara cuma-cuma dapat menikmati minuman jenever dengan bitter (jenever dicampur sari buah).

Di serambi depan, di atas sebuah meja tersedia nampan besar dengan gelas-gelas bersih untuk minuman itu. Beberapa orang tidak malu-malu lagi menuangkan minuman itu sampai tiga kali atau lebih!

0 comments:

Post a Comment