Tuesday, February 21, 2012

Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi Akibat Keputusan Iran

Harga minyak mentah dunia kembali menembus rekor tertingginya dalam 9 bulan, setelah Iran mengumumkan rencananya menghentikan penjualan minyak ke Prancis dan Inggris. Harga minyak juga terdorong oleh kebijakan China dan ekspektasi penanganan krisis Yunani.

Pada perdagangan Senin (20/2/2012) di pasar London, kontrak minyak Brent sempat menembus US$ 121,15 per barel, sementara minyak light sweet menembus US$ 105,44 per barel, yang merupakan harga tertinggi sejak 5 Mei 2011.

Minyak Brent pengiriman April akhirnya ditutup pada level US$ 120,14 per barel, naik 56 sen dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. Sedangkan minyak light sweet West Texas Intermediate pengiriman Maret naik hingga 1,84 dolar menjadi US$ 105,08 per barel.

"Keputusan Iran untuk menghentikan sementara ekspor minyak ke Prancis dan Inggris secara umum hari ini dianggap sebagai alasan kenaikan harga," ujar Carsten Fritsc, analis dari Commerzbank seperti dikutip dari AFP, Selasa (21/2/2012).

Iran pada Minggu, 19 Februari lalu mengumumkan rencana penghentian sementara penjualan minyaknya ke Prancis dan Inggris. Keputusan itu diambil sebelum larangan impor minyak Iran oleh Uni Eropa berlaku secara penuh.

"Ekspor minyak Iran ke 2 negara itu secara nyata memang bisa diabaikan, namun berita itu sepertinya hanya memiliki efek psikologis, memicu ketidakpastian di pasar minyak," tambahnya.

Sentimen lainnya adalah kemungkinan tercapainya kesepakatan untuk pemberian bailout kepada Yunani. Seperti diketahui, para menteri keuangan Uni Eropa sedang menggelar pertemuan untuk membahas dana penyelamatan Yunani guna menghindarai gagal bayar. Hal lain yang mendorong kenaikan harga minyak adalah penurunan Giro Wajib Minimum perbankan di China sehingga likuiditas menjadi lebih longgar di negara tersebut.

"Fakta bahwa menteri keuangan Uni Eropa akan menyetujui bantuan lanjutan Yunani pada petang ini, plus penurunan Giro Wajib Minimum untuk perbankan di China memberikan pasar finansial hal yang positif," jelas Fritsch.

0 comments:

Post a Comment