Sunday, October 11, 2015

Pabrik Gigafactory Tesla Telan Dana Rp 67 Triliun

Pabrik Gigafactory Tesla Telan Dana Rp 67 Triliun



Tesla berambisi mengembangkan kendaraan bertenaga listrik di seluruh dunia. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Tesla juga mengembangkan tenaga yang akan digunakan pada tiap mobil listrik yang mereka produksi.

Salah satunya dengan membangun pabrik raksasa Gigafactory di Nevada, Amerika Serikat. Pabrik tersebut dilengkapi dengan panel matahari untuk menyerap energi.

Tesla menargetkan angka penjualan 500 ribu mobil per tahun. Untuk itu, dibutuhkan produksi baterai lithium ion secara massal sebagai sumber tenaga mobil listrik tersebut. Dikutip dari Auto EVolution pada Sabtu (10/10/2015), demi mewujudkan sederet proyek ambisius, Tesla membangun Gigafactory untuk menyuplai produksi baterai ion litium (Li-ion).

Pabrik ambisius Tesla tersebut diberi nama Gigafactory. Nama tersebut dipilih sesuai dengan rencana Tesla yang ingin memproduksi kapasitas baterai sebesar 35 gigawatt per jam. Kata 'Giga' juga memiliki makna jutaan. Satu giga per jam sama dengan membangkitkan tenaga atau mengonsumsi satu milyar watt per jam atau satu juta kilo watt per jam. Sangat fantastis tenaga yang dihasilkan oleh baterai tersebut.

Tesla menggandeng Panasonic untuk memproduksi baterai yang hemat biaya itu. Baterai lithium ion diklaim lebih hemat, inovatif, dan lebih mudah digunakan. Tak hanya itu, Tesla juga menggadang-gadang baterai produksinya sebagai sumber energi terbarukan dan zero energi.

Bangunan yang menelan dana Rp 67 triliun itu direncanakan akan mencapai produksi baterai dengan kapasitas penuh pada 2020.

0 comments:

Post a Comment