Tuesday, January 31, 2012

Tukang Sampah London Vs Tukang Sampah Jakarta

Kisah seorang tukang sampah, Jakarta, Imam Syafii yang dibandingkan dengan Wilbur Ramirez, seorang tukang sampah asal Inggris, difilmkan oleh stasiun TV Inggris, BBC Two. Dalam film itu, digambarkan betapa beratnya menjadi seorang tukang sampah di Jakarta.

Imam menuturkan, jika Wilbur setiap harinya harus mengelilingi 3 blok pemukiman warga dengan menggunakan mobil truk yang dilengkapi AC. Sedangkan Imam, harus mengelilingi 3 RT dengan menggunakan gerobak.

"Kalau dengar dari ceritanya si Wil, saya iri banget. Dia enak tiap hari keliling pakai mobil yang dilengkapi fasilitas AC, dan penghancur sampah," ungkap Imam saat ditemui detikcom di rumah orang tuanya, Jl Kawi Buntu, Guntur, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2012).

Selain fasilitas, Imam juga mengaku iri dengan jam kerja Wilbur Ramirez. Menurutnya, jam kerja di negara Inggris hanya pada pagi hari. Sungguh berbeda dengan jam kerja Imam.

"Di sini saya kerja mulai pukul 7.00 pagi sampai pukul 10.30. Nanti jam 12 siang berangkat lagi sampai jam 3 sore," terang pria kelahiran Brebes ini.

Kepedulian warga akan sampah juga disayangkan oleh pria beranak satu ini. Imam terkadang, harus menerima sampah yang belum terbungkus dengan aroma yang tak sedap.

Jika dibandingkan dengan cerita Wilbur saat bekerja di London, hal tersebut sangatlah berbeda. Di Inggris, warga sudah peduli dengan pengelolaan limbah rumah tangga.

"Di sana katanya, warga sudah membungkus sampahnya, jadi tukang sampah tinggal angkut saja. Mereka juga membedakan bungkusan sampah kering dan sampah basah," paparnya.

Kisah ini bermulai, saat, seorang tukang sampah di Jakarta bernama Imam Syafii, menjadi ulasan khusus yang ditayangkan oleh media Inggris, BBC Two. Tayangan tersebut membandingkan profesi tukang sampah di Jakarta dengan tukang sampah di London, Inggris.

Wilbur Ramirez, tukang sampah asal London tersebut takjub akan ketangguhan Imam dalam menunaikan pekerjaannya. Wilbur juga kaget melihat bagaimana orang-orang bisa hidup di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang.

0 comments:

Post a Comment