Heboh Tulisan Pelacur dan Saras 008 Selingkuhan Spiderman di Buku Siswa SD

Dunia pendidikan di Kota Malang, Jawa Timur, heboh setelah adanya temuan kalimat 'aneh' di Buku Kerja Siswa (BKS) siswa kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Bagaimana ceritanya?

BKS tersebut bertajuk Insan Bermartabat. Temanya adalah Menghargai Jasa Pahlawan yang ditujukan untuk siswa SD dan MI.

F

Kisah soal Saras 008 selingkuhan Spiderman tercetak di sampul halaman belakang buku setebal 78 halaman tersebut.

Pada kalimat pertama awal paragraf disebutkan:

Pahlawan tidak harus berjubah layaknya Superman atau Batman. Terus apa yang dimaksud pahlawan? Pahlawan adalah orang yang berjasa bagi orang lain, masyarakat dan bangsa. Siapakah pahlawan bagi teman-teman? Dan dimaksud pahlawan tanpa tanda jasa ialah pahlawan tanpa pamrih. Ia melakukannya tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Pada alinea kedua baris ketiga tertulis kalimat berikutnya:

Akan tetapi, walaupun tidak mengharapkan imbalan, mereka mempunyai keinginan dan tujuan yang mulia. Sebagai contoh, Saras 008 (superhero wanita, selingkuhannya Spiderman) menolong orang dari penjahat.

Pada paragraf ketiga, tertulis Ibu bisa jadi pelacur demi kehidupan anak:

Seorang ibu hidup dengan tiga anak, karena suaminya meninggal dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya, walaupun harus menjadi pelacur sekali pun, karena demi memberikan kehidupan dan bertanggung jawab atas ketiga anaknya.

Buku tersebut masih beredar untuk siswa semester I. Misalnya, siswa kelas 4 di wilayah Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, baru menerima BKS kemarin.

BKS setebal 78 itu dibagikan guru dan mulai diajarkan. Namun kalimat kontroversial itu diblok dengan tinta warna putih. Sehingga kalimat berwarna hitam itu tidak terbaca. Kalimatnya jadi berubah sebagai berikut:

Akan tetapi, walaupun tidak mengharapkan imbalan, mereka mempunyai keinginan dan tujuan yang mulia. Sebagai contoh, Saras 008 superhero wanita dari Indonesia menolong orang dari penjahat. Tujuannya adalah agar kehidupan menjadi damai.

Dikonfirmasi terpisah, Dinas Pendidikan Kota Malang mengaku sudah menarik semua BKS yang telah beredar. Mereka juga berjanji akan melakukan evaluasi bagi tim penyusun, yakni Santi Sari S.Pd, Yahya Supriyanto S.Pd, Seno Indramaji, dan Editor Drs Zainullah, SH, MKPD juga menjabat Pengawas untuk wilayah Kecamatan Blimbing.

"Kami sudah meminta semua BKS ditarik," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah, Kamis (19/11/2015).

Ketua Komisi D DPRD Malang yang membidangi pendidikan, Imam Fauzi, menyayangkan, BKS dengan kalimat tidak mendidik nekat diedarkan kepada siswa yang baru duduk di bangku kelas 4.

"Seperti tidak ada istilah lain, itu kan bisa mempengaruhi psikologis anak," katanya ditemui terpisah.

"Semua harus ditarik dan diganti baru. Ini sudah konsekuensi bagi diknas," tegas politisi dari PKB ini.