Seperti dikutip dari BBC, Hu Chi yang sedang mengunjungi tunangannya di Putian, Provinsi Fujian, dirampok oleh tiga orang pria yang memotong tangannya yang mengenakan arloji Rolex berlapis emas serta cincin emasnya. Selain mendapatkan Rolex dan cincin emas, perampok juga mengambil uang tunai sekitar Rp 6 juta.
Dengan tangan yang sudah hampir putus, Hu Chi kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun sialnya, polisi yang datang ke tempat kejadian meminta operasi untuk menyambungkan tangan Hu Chi ditunda, dengan alasan polisi harus menulis laporan resmi dulu.
Sekitar tiga jam kemudian, dokter mengatakan kepada Hu Chi bahwa tidak ada gunanya lagi menyambungkan tangan itu, karena bagian tulangnya sudah rusak. Saat Hu Chi meminta kembali potongan tangan tersebut, polisi juga menolaknya dengan alasan memerlukannya sebagai barang bukti.
Hu Chi pun kembali ke Taiwan dengan penuh kemarahan. Bukan hanya karena tangannya putus, tapi lantaran ia tidak bisa mendapatkan kembali potongan tangannya itu.
Menurut putri Hu Chi, ayahnya kini sudah dalam kondisi yang membaik di sebuah rumah sakit di Taiwan, dan mengatakan dia tidak akan mau berkunjung ke Cina lagi.
Insiden ini juga meningkatkan kemarahan warga Taiwan karena merasa tidak mendapat perlindungan yang cukup dari polisi Cina setiap berkunjung ke negara itu.
0 comments:
Post a Comment