Tito menjelaskan bahwa saat kakaknya dibekuk aparat kepolisian, dia tak sengaja berada di Hotel C'One. "Saat itu, saya pulang kantor bersama rekan satu kantor juga kami berempat ke sana, tempat tongkrongan kami karena ada live music saat datang itu sepi," kata Tito.
Namun, tak beberapa lama kemudian sekitar pukul 19.30, pintu pagar tiba-tiba ditutup rapat, sementara banyak orang berhamburan keluar. Saat Tito menengok keluar, dirinya mendapati banyak anggota reserse kepolisian yang berjaga.
Tito menuturkan, dirinya kemudian bertemu dengan Wakil Direktur Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Nico Afinta. "Saya bertanya ada apa ini," papar Tito. Pertanyaan Tito kemudian dijawab Nico, "Kami dapat informasi dari intel kalau Bung John Kei ada di sini," tutur Tito, menirukan Nico.
Pernyataan itu dijawab Tito bahwa dirinya tak tahu John ada di hotel itu. Pasalnya, Tito baru saja tiba bersama teman-temannya. Saat bertanya kepada Nico, salah seorang perwira menengah berinisial H kemudian tampil mencolok memimpin anggota kepolisian lainnya berlari menuju ke sebuah ruangan. "Saat itu saya mau menuju ke arah yang sama, tapi dihalangi. Tak lama saya dengar suara tembakan sekali yang saya yakin dari polisi yang tampil over itu," tukas Tito.
Sekitar 15 menit kemudian, Tito melihat kakaknya dipapah oleh beberapa anggota kepolisian tak berseragam. "Saya sempat tanya ada apa, kakak saya bilang kalau dia ditembak di kaki kanan. Hanya itu saja. Dan dia langsung dibawa pergi polisi," papar Tito.
0 comments:
Post a Comment