Monday, December 12, 2011

Magician Ini Bersepeda 11 Km dengan Mata Tertutup

Ada yang berbeda dalam pelaksanaan Ikatan Keluarga Andalas Selatan (IKAS) Damai Negeriku Fun Bike 2011. Bila biasanya acara sepeda santai hanya dimeriahkan para gowesmania, Minggu (11/12/2011) kemarin ada atraksi mendebarkan dan spektakuler yang diperagakan pada even itu.

Seorang magician lokal, Aditya, kelahiran Medan 8 Agustus 1988, ikut mengayuh sepeda dengan mata tertutup sejauh 11,5 kilometer.

Pentolan xXx Atjeh Magician Community ini, menjadi peserta terdepan yang mengayuh sepeda mulai dari start hingga finish. Ini merupakan perhelatan magician bike pertama di Aceh.

Sebelum atraksi itu berlangsung, Kapolda Aceh, Irjen Pol Iskandar Hasan sempat mengecek penutup mata yang akan dikenakan Aditya. Sebagai Ketua (Pangeran) IKAS Aceh, Iskandar Hasan meneliti dengan saksama alat penutup mata yang terbuat dari metal baja itu. Ketika ia kenakan di matanya, spontan Kapolda Aceh berkata, “Gelap, ya. Tak tampak apa-apa!”

Setelah itu, Iskandar memasangkan alat penutup mata tersebut kepada Aditya. Iskandar juga menambahkan satu selubung kain sehingga kepala Aditya terbungkus dari ubun-ubun hingga leher. Seusai prosesi itu, Aditya langsung mengambil posisi di belakang mobil pengawal.

Setelah bendera start dikibarkan oleh Iskandar, Aditya langsung melaju masih dengan mata tertutup.

Remaja dengan tinggi 165 cm dan berat badan 60 kilogram ini pun berhasil melalui rute dari Blangpadang melintasi Jalan Iskandar Muda, Jalan Sultan TA Mahmudsyah, dan ke Jalan Chik Ditiro menuju ke Simpang Surabaya. Kemudian melintasi Jalan Mr Muhammad Hasan melewati terminal baru, berlanjut ke Jalan Soekarno-Hatta Lampeuneurut menuju Keutapang, berbelok ke Jalan Sudirman, selanjutnya ke Jalan Teuku Umar dan finish di Seutui Kupi Aceh di area terminal lama, Seutui.

Setiba di garis finish mata Aditya tampak masih dalam keadaan tertutup. Kain yang membungkus kepalanya pun masih berada di tempat semula. Penutup mata Aditya baru dibuka secara resmi oleh Wali Kota Banda Aceh, Ir Mawardy Nurdin, sesaat setelah 1.500 peserta tiba di titik akhir.

Di lokasi finish, acara dilanjutkan dengan pambagian doorprize berupa sepeda motor, enam televisi, sembilan sepeda, tiga unit kulkas, sepuluh dispenser, dua kipas angin, 10 kompor gas, 50 jam tangan, dan lima paket wisata ke Pulau Pandang, dan puluhan hadiah bernilai ratusan juta rupiah.

Pembagian hadiah itu diselingi hiburan dari grup band KoF, Cut Ika Liana, dan Diary in Memory.

Sang magician, Aditya, juga ikut ambil bagian dengan penampilan menakjubkan di panggung. Atraksinya mengubah air kopi menjadi air putih. Penampilan Aditya memukau ribuan hadirin. Benar-benar fun.

Even tersebut mengusung tema “Damai Negeriku”. Kampanye perdamaian negeri ini digagas masyarakat Andalas Selatan di Aceh dengan memulai start dari Aceh yang merupakan ujung paling barat Pulau Sumatera. “Mudah-mudahan, kampanye ini bisa terus dilanjutkan warga Andalas Selatan di provinsi lain,” harap Irjen Pol Iskandar Hasan.

Selain kampanye damai dengan bersepeda, acara kemarin juga bertujuan mengurangi pemanasan global (global warming) akibat polusi dan banyaknya gas emisi (buangan) yang terpapar ke udara, terutama dari asap kendaraan bermotor.

“Dengan mengurangi emisi kendaraan bermotor, lingkungan hidup akan semakin bersih, sehingga udara akan lebih segar,” pungkas Iskandar yang dalam struktur IKAS Aceh dijuluki Pangeran.

0 comments:

Post a Comment