Belgia telah menjadi negara kedua di dunia (setelah Islandia) yang memilih seorang gay sebagai pemimpin negeri itu. Elio di Rupo yang terang-terangan mengaku dirinya gay, telah dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Belgia yang baru. Selama karirnya di dunia politik, Elio di Rupo mempunyai banyak cerita.
Seperti diberitakan AFP, Selasa (6/12/2011), Elio di Rupo terlahir dari ayah dan ibu Italia yang buta huruf di sebuah kota kumuh pada tahun 1951. Di Rupo adalah menteri pertama dari partai sosialis dalam empat dekade terakhir.
Dalam pernyataan resmi Belgia, "Raja malam ini menerima Elio Di Rupo di kastil Belvedere dan melantiknya menjadi perdana menteri," demikian pernyataan tersebut.
Di Rupo menggantikan Yves Leterme untuk mengakhiri kebuntuan politik terpanjang dalam sejarah negara tersebut, selama 541 hari tanpa pemerintah. Di Rupo adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara dan dirinya berumur satu tahun saat ayahnya meninggal dunia.
Dalam biografinya, saat bersekolah Di Rupo hanya memiliki sepasang celana panjang. Salah satu gurunya menambahkan, sementara remaja lainnya memiliki dua kemeja dan dua pasang celana, ibu Di Rupo setiap hari harus mencuci pakaian anaknya.
Di masa mudanya, Di Rupo termasuk anak yang cerdas, orator berbakat, dan seorang pemimpin yang alami. Di Rupo melanjutkan studinya ke universitas dan mendapatkan gelar PhD dalam bidang studi kimia. Pada tahun 1999, Di Rupo memenangkan kursi pemilihan berturut-turut sebagai anggota parlemen, senator, anggota parlemen Eropa, wakil perdana menteri, dan walikota kota Mons.
Dalam bukunya juga, pada tahun 1990-an dirinya dituduh melakukan pelecehan dan terkait dengan pembunuh berantai anak-anak Belgia, Marc Dutroux. Di Rupo mengatakan: "Ini benar-benar palsu," katanya.
Namun salah seorang wertawan bertanya kepada Di Rupo apakah dirinya seorang homokseksual? Ketika itu juga Di Rupa membenarkannya. "Ya, jadi kenapa?" jawabnya.
"Aku tidak akan pernah melupakan saat itu, setelah mendengar jawaban saya, semua terdiam. Itu adalah jawaban yang tulus, kebenaran," tulis Di Rupo dalam biografinya
0 comments:
Post a Comment